Kamis, 24 Maret 2011

SEKOLAH SEHAT

Sekolah sehat adalah suatu kondisi ideal yang akan menjadi dambaan semua lembaga pendidikan, karena sekolah sehat mengandung indicatior yang sangat mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang bermutu.
SMP Negeri 1 Sukodono yang merupakan salah satu Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) di Kabupaten Lumajang memiliki keragaman potensi untuk menuju sekolah sehat. Potensi tersebut tentu saja atas dukungan berbagai faktor, baik internak mapun eksternal, baik geografis maupun demografis. Faktor internal dipengaruhi kondisi sumber daya manusia yang memiliki komitmen keunggulan dan prestasi. Berada diatas tanah seluas 1,5 ha dengan gedung pendukung proses pendidikan sangat memadai, mulai ruang kelas, berbagai laboratorium maupun ruang penunjang lain yang sangat representatif. Dari sisi tata letak bangunan yang didukung taman yang nyaman untuk suatu hunian pendidikan. Faktor ekternal baik lembaga birokrasi maupun masyarakat senantiasa mendukung program – program sekolah yang menerapkan tata kelola yang benar – benar berbasis lingkungan. Terletak dijalan raya antara kabupaten Probolinggo, Jember mapun Malang membuat sekolah pada posisi yang strategis dari sisi transportasi. Status sosial ekonomi masyarakat baik disekitar lingkungan sekolah mapun masyarakat orang tua siswa tergolong sangat sadar akan pentingnya pendidikan. Sekolah yang telah lama memiliki keunggulan – keunggulan yang senantiasa menjadi pilihan terbaik bagi proses pendidikan.
Salah satu tujuan sekolah pada tahun 2009/ 2010 adalah sukses mencapai sasaran “ Sekolah Sehat “. Dengan motto ‘ Maju Mempertahankan Mutu’ Sekolah mencanangkan Master Program ‘ Sekolah Sehat’ dengan mengembangkan derajat kesehatan lingkungan sekolah dengan sasaran Sehat Lingkungan, Sehat Akademik, Sehat non Akademik dan Sehat Pengelolaan.
Dalam mencapai sasaran tersebut diantaranya tertuang dalam Program Pengembangan UKS, dengan menekankan pada Tiga Pilar Program TP UKS SMP Negeri 1 Sukodono. Tiga pilar yang dimaksud meliputi , Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Sekolah Sehat. Adapun muara dari hasil yang dicapai menyehatkan Pengetahuan, Ketrampilan, Wawasan, Budaya dan Kedisiplinan guna mencapai prilaku pola hidup sehat di Lingkungan Sekolah.
Pengertian UKS dan GOL UKS
a. Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) adalah suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan pihak sekolah untuk memberikan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat kepada siswa yang membutuhkan pelayanan kesehatan pada tingkat pertama (pertolongan pertama)
b. G O L Tim Pelaksana UKS Negeri 1 Sukodono
Generasi muda terbebas dari bahaya :
  1. Rokok
  2. Kenakalan remaja
  3. Kehamilan pra nikah
  4. HIV / AIDS
  5. Narkoba
  6. Kecacingan
  7. Anemia

VISI &MISI SEKOLAH SEHAT

MISI

  1. Membimbing siswa untuk melaksanakan agama yang dianutnya secara konsekuen;
  2. Menyiapkan siswa agar menjadi warga negara yang produktif serta memiliki budi pekerti yang luhur, cinta pada bangsa dan Negara;
  3. Menjadikan kewirausahaan sebagai soko guru pembelajaran siswa di sekolah;
    Menyelenggarakan sekolah Nasional bertaraf Internasional;
  4. Menanamkan dan membiasakan nilai-nilai disiplin kepada warga sekolah;
  5. Menciptakan lingkungan sekolah yang tertib, bersih dan indah;
  6. Menerapkan manajemen berbasis sekolah; dan
  7. Menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan untuk berprestasi di bidang olah raga.

VISI

  1. Dasar-dasar ketaqwaan kepada Allah SWT (IMTAQ)
  2. Akhlakul karimah
  3. Penguasaan informasi
  4. Rencana Hidup Jangka Panjang
  5. Penguasaan Bahasa Internasional
  6. Penguasaan Teknologi informasi secara benar
  7. Kemampuan Berkomunikasi yang efektif

LATAR BELAKANG SEKOLAH SEHAT

Menurut Mendiknas (pada pembukaan Rakernas UKS ke IX, 2008, Bali) sekolah sebagai tempat belajar, tidak saja perlu memiliki lingkungan bersih dan sehat, yang mendukung berlangsungnya proses belajar dan mengajar yang baik. Namun, juga diharapkan mampu membentuk siswa yang memiliki derajat kesehatan yang lebih baik."Lingkungan sekolah sehat, tentu akan sangat mendukung pencapaian tujuan pendidikan", katanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut mendiknas, maka pelaksanaan tiga program pokok UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat perlu didorong dan dimasyarakatkan agar semua pihak memahami dan mendukung program ini di sekolah
Mendiknas juga menyampaikan tentang pentingnya penyelenggaraan UKS yang lebih kreatif, sehingga kinerja UKS betul-betul maksimal. Dia berpendapat, berbagai macam kegiatan di lingkungan sekolah seperti pengelolaan sanitasi, pengelolaan jajanan sekolah, dan menciptakan taman yang asri disekolah dapat diintegrasikan kedalam kegiatan UKS."seperti ini harus dijadikan bagian dari kegiatan UKS, bukan hanya kegiatan yang terkonsentrasi di ruang UKS itu", katanya.
Mendiknas mengatakan, disamping kegiatan jambore UKS yang telah diselenggarakan selama ini, perlu dikembangkan sekolah yang menjadi sekolah teladan dalam hal UKS. Upaya ini dapat dimulai dari sekolah-sekolah rintisan atau bertaraf internasional dan sekolah standar nasional. "sekolah-sekolah seperti itu biasanya sangat antusias, sangat responsif untuk diajak maju,bereksperimen, dan diajak kreatif. Ciptakan critical mass sekolah-sekolah yang memang berwawasan UKS yang holistik", ujarnya. 
Mendiknas mengingatkan, adalah tugas bersama mewujudkan sekolah dan madrasah menjadi sekolah sehat, yaitu sekolah yang bersih, nyaman dan bebas dari sumber-sumber penyakit. Peserta didiknya sehat jasmani, rohani, dan bugar, serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. "Di lingkungan sekolah yang tertata baik dan bersih akan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif yang pada gilirannya nanti akan meningkatkan prestasi belajar. termasuk didalamnya rasa kemandirian, jiwa kemandirian, enterpreneurship dan kreativitas, serta membentuk masyarakat yang sadar kesehatan", katanya.
Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan. Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan maka akan ada 5 juta kader kesehatan yang akan membantu, “Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat” sesuai dengan strategi utama Departemen Kesehatan.